Sunday, February 25, 2007

Pasrah (lepaskan) dan Bersyukurlah Hari ini

Pasrah dan bersyukurlah

Semoga sampai disini anda memahami sehingga kita bisa melanjutkan bab tentang Pasrah dan bersyukur , saya ingin memberikan gambaran walau ini tidak sama persis namun paling tidak anda mempunyai gambara tentang maksud Pasrah dan Syukur.
Bisa diibaratkan ketika anda sudah menanam benih tumbuhan ke dalam tanah kemudian memberi pupuk dan memberi air secukupnya juga memberikan cahaya matahari maka biasanya pekerjaan itu sudah selesai kita tinggal menjaga agar benih tumbuhan yang telah ditanam akan tumbuh dengan baik , sambil menunggu benih itu tumbuh besar kita tidak perlu selama 24 jam mengawasi benih itu karena kecerdasan tak terbatas sebagai yang terhubung dalam sistem Sang Pencipta akan menjalankan fungsi dan tugas masing masing, benih akan tumbuh setelah berinteraksi dengan Tanah, Air, Api , Udara sungguh sebuah sistem yang sangat luar biasa jika kita mau memperhatikan hal ini.

Sama halnya dengan uraian dari awal bab buku ini sampai dengan akhir adalah sebuah sistem yang berjalan secara otomatis, yang perlu anda perhatikan yaitu menjaga dan merawat agar benih itu nantinya tumbuh subur dan menghasilkan buah yang bagus jadi biarkan Sistem Tuhan bekerja.

Karena jika pikiran anda terus memikirkan hal yang menjadi keinginan anda setiap detik maka tubuh mental anda akan bekerja sangat keras namun tidak maksimal hal ini diibaratkan sama dengan anda memelototi benih yang telah anda tanam jadi anda sebaiknya pasrah dan yakinlah bahwa keinginan anda sedang menuju kepada anda biarkan sistem Tuhan bekerja, santai dan rileks lepaskan segala kepenatan.

Saya menyarankan anda mengunjungi tempat tempat yang mempunya efek positif bagi rasa dalam batin anda, silahkan anda bersantai bersama teman atau keluarga jadi pilihlah tempat yang membuat anda menjadi segar dan bersemangat untuk melangkah.

Kata Pasrah yang dimaksudkan dalam bab ini adalah suatu usaha untuk mengendorkan syaraf syaraf serta pikiran setelah bekerja keras, jadi bukan pasrah yang berarti tidak melakukan apa apa itu namanya pemimpi, yang seandai anda berkata “tapi ada juga yang kerjanya hanya melamun satu saat dia mendapat hadiah utama di bank sehingga akhirnya kaya raya, saya tersenyum setiap kali saya ingat cerita itu karena untuk kaya disamping kita melakukan ikhtiar lahir maupun bathin, Pernahkan anda menanyakan bahwa didalam ajaran Agama selalu menganjurkan agar kita selalu pasrah dan bersyukur, kenapa kita dianjurkan agar pasrah dan bersyukur ada apa dibalik sikap pasrah dan syukur dalam hubungannya dengan proses mewujudkan keinginan anda, baik mari kita lihat hubungan sikap pasrah dan bersyukur kepada Sang Pencipta agar menambah pemahaman dan keyakinan diri.

Sekitar tahun 2000 an saya pernah menghadapi sebuah situasi yang sangat sulit karena saya berhadapan dengan pihak bank yang berencana menyegel rumah dikarenakan saya punya hutang yang belum dilunasi berikut bunga yang membuat sesak napas, hal ini dikarenakan saya menyukai hal hal yang bersifat metafisik sehingga saya berburu benda benda atau pun keilmuan metafisik yang seringnya diluar batam , banyak biaya yang habis untuk mengejar itu semua singkatnya seperti yang saya ceritakan saya harus berhadapan dengan pihak bank yang tidak mau tahu kenapa saya menunggak lama, akhirnya berbagai cara ikhtiar saya sudah tempuh seperti mencari pinjaman lagi untuk menutup pinjaman, mengajukan PHK biar dapat pesangon untuk membayar hutang dan menjalankan laku tirakat seperti berpuasa dan berdoa agar diselamatkan dari hal yang tidak diinginkan yaitu harus kehilangan rumah dan masih menanggung hutang, maka saya menemu guru guru spiritual untuk mencari pemecahan dikarenakan saya sering bertemu dengan guru yang hanya meminta untuk membeli suatu barang yang akhirnya duit keluar namun tidak ada pemecahannya maka saya lebih selektif dan syukur kehadirat Illahi Robbi kepada Tuhan Yang Maha Pemurah maka saya ditemukan dengan mereka yang sesuai dengan harapan saya, dari pertemuan dengan mereka para guru saya mencoba merangkum nasehat yang diberikan yaitu setelah melakukan ikhtiar lahir dan batin kemudian menyerahkan kepada Sistem keTuhanan agar bekerja, ibaratnya saat kita makan dan minum dari mulut kemudian berjalan melalui tenggorokan lalu berhenti diperut , proses seterusnya sistem pencernaan yang akan mengolah mana sari makanan yang harus dibuang lagi dan mana yang diteruskan untuk menjadi darah, daging dan tenaga kita tidak perlu tahu cara kerjanya yang penting mengerti prinsip bekerjanya.

Dengan Pasrah kita sama dengan menyerahkan kepada sebuah sistem kecerdasan tak terbatas untuk memproses keinginan kita dan dengan bersyukur kita sudah melepaskan keterikatan dan beban mental karena kita meyakini bahwa Tuhan mendengar doa dan melihat ikhtiar atau perjuangan yang kita lakukan, dan kita ucakan syukur sebagai rasa terima kasih dan menerima dalam batin bahwasanya keinginan kita telah terpenuhi.

“Kekhawatiran yang melekat bisa menimbulkan rasa pesimis, lihatlah bagaimana semut yang bisa selalu mendapatkan gula, amatilah sekitar anda dan lihatlah bagaiaman sistem Sang Pencipta bekerja”

No comments: