Sunday, February 25, 2007

Sikap dan Pola Pikir adalah Produk Kebiasaan

Sikap dan pola pikir anda adalah produk kebiasaan dan lingkungan.

Saya ingat ada cerita humor tentang anak umur 7 tahun yang mahir bahasa asing. Ceritanya ada seorang bapak yang memiliki anak yang bernama parman, yang duduk di bangku kelas 2 salah satu sekolah menengah atas.
Saat pembagian rapor kenaikan, bapak siparman ini diundang oleh kepala sekolah, untuk mengambil rapor hasil evaluasi belajar parman. Singkat cerita setelah sampai disekolah dan menerima rapor anaknya, bapak siparman begitu kaget karena nilainya kursi maksudnya empat semua, terutama bahasa inggris malah dapat 3, sampai dirumah bapak si parman kesal dan menggerutu.
Lalu dipanggillah anaknya parman “Man masa nilai rapor kamu empat semua, dan untuk bahasa inggris kamu dapat tiga, jadi anak bodoh betul kamu!, emang kurang apa kamu bapak sekolahkan, tinggal belajar aja susah dasar anak bodoh.!.
Moral cerita diatas adalah bahwa bapak si parman ini tidak memahami, bahwa anaknya parman juga sama dengan anak yang menjadi juara, karena baik parman maupun sang bintang kelas juga mempunyai, instrumen tubuh yang sama ( perhatikan bab sebelumnya), tapi kenapa parman begitu jeblok nilainya, itu karena pola lingkungan keluarga yang tidak mendukung perkembangan parman, sehingga nilainya selalu jelek, saya teringat cerita bahwa, dulu Einstein adalah termasuk murid yang bodoh dikelasnya, juga Adam Khoo ( Konglomerat muda dari singapura ), dulu dikenal sebagai murid bodoh, namun sekarang anda lihat ( bisa dibaca buku karangan adam khoo ) bagaimana bisa menjadi konglomerat termuda pada umur 26 tahun.

Yang menjadikan diri anda saat ini adalah, lingkungan pergaulan anda yang tanpa anda sadari , mempengaruhi anda dalam hal cara bergaul, cara berpikir, gaya pakaian dan bahkan hobbi andapun banyak dipengaruhi lingkungan anda, coba amati saat kita masih duduk dibangku SD (sekolah dasar) ada pelajaran menggambar, kan ? saat guru membagikan kertas untuk menggambar biasanya guru menyuruh murid untuk menggambar berdasarkan pilihan mereka , bisa pemandangan alam, rumah atau gedung bertingkat, dan mobil.
Jika diamati hampir sebagain besar anak akan memilih menggambar Gunung, Matahari dan Sawah . Kemudian pilihan kedua menggambar Rumah, bagaimana jika anda pergi ke Singapura, atau Australia apakah anak anak dikedua Negara tersebut akan memilih menggambar pemandangan sawah dan gunung?, saya yakin tidak karena mereka tidak mempunyai gunung dan sawah, mereka akan lebih memilih menggambar gedung pencakar langit atau laut, hal ini yang saya maksudkan bahwa kita selalu meniru apa yang dilakukan oleh orang sekitar kita, dan pengaruh lingkungan juga mempengaruhi kita.

No comments: